• Exist..exist..exist. Nama angkatan anak komunikasi 2008 Universitas Hasanuddin. Sebuah kata yang sederhana dan biasa saja bagi sebagian orang tapi berbeda dengan anak komunikasi 2008. Exist merupakan identitas bagi kami. Sebuah nama yang berawal dari istilah keseharian. Istilah ini biasa digunakan saat sedang kuliah. Kami menyebut kata “exist” buat teman-teman yang aktif mengemukakan pendapat sehingga kata ini tidak asing lagi bagi keseharian kami. Tiba saat kami disuruh memberikan nama pada angkatan. Rasa bingung sempat melanda, kira-kira nama apa yang cocok atau pas buat angkatan kami. Senior juga sempat memberikan alternatif nama. Tiba-tiba muncul ide yang menarik dari salah seorang diantara kami “bagaimana kalau nama angkatan kita exist saja” . Wouww…ide yang sangat brilliant tapi yang jadi masalah senior menanyakan apa kepanjangan dan arti dari “exist”. Huuftttt ….berpikir, berpikir dan terus berpikir. Akhirnya setelah berdiskusi panjang lebar kami menemukan jawabannya sehingga jadilah kata “exist” menjadi nama angkatan kami. Entah siapa yang pertama kali mengemukakan kata “exist” yang jelasnya kami bangga dengan nama kami yaitu “exist”. Exist merupakan singkatan “Excellence Communication Society”. Artinya kumpulan orang-orang yang unggul atau pandai dalam berkomunikasi. Exist bagaikan pelangi yang tersusun dari beberapa warna. Warna itulah yang merupakan karakteristik dari watak dan kepribadian kami. Ada kekurangan dan kelebihan dalam diri exist tapi kami tak mempermasalahkannya. Kekurangan itu bisa ditutupi dengan kelebihan sebaliknya kelebihan bisa melengkapi dari kekurangan itu. Exist tidak hanya sekedar nama bagi orang-orang yang ada didalamnya, exist juga merupakan sebuah wadah atau tempat bagi kami untuk saling berbagi, saling membantu, saling menasehati, dan saling mengasihi (bede). Bagiku teman-teman exist layaknya sebuah keluarga walaupun dalam menjalaninya tak selamanya bisa akur. Exist tidak pernah lepas dari yang namanya ‘masalah’. Masalah.. masalah..dan terus masalah. Tapi dengan masalah itulah yang menjadikan teman-teman exist bisa menjadi lebih dewasa dan menyikapi setiap masalah dengan bijaksana. Harapanku semoga “EXIST” bisa terus “EXIST” ( ada ), tetap solid, saling menjaga. Berharap semua yang terbaik bagi “ TEMAN-TEMAN EXIST’KU ” EXIST akan selamanya dihati walau nantinya kita akan berpisah, tapi ingatlah kita pernah bersama dalam sebuah keluarga yaitu “EXIST”….
Posted by excist 0 comments


Lucky Dwi Purbyanto,anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Emmanuel Purba Kusuma(44) dan Sri Djayanti (42) kelahiran Makassar, 12 November1990 ini adalah satu dari sekian teman-teman kita yang mencoba terjun di dunia bisnis.Jauh sebelum terjun ke dunia bisnis sejak SD memang senang iseng-iseng “berbisnis” dengan teman-teman seperti jualan mainan.Hal tersebut dinilai sebagai bakat oleh Sang Ayah.Oleh karena itu setelah dianggap cukup umur dalam menjalani bisnis yang sesungguhnya ia mulai diperkenalkan bisnis saat kelas 3 SMA. Sebelum akhirnya menjadi mahasiswa cowok yang satu ini pernah mengenyam pendidikan di Sekolah Mulia Bhakti Sejahtera,Makassar mulai dari playgroup sampai kelas 5 SD. Pada saat kelas 5 SD sempat pindah ke SD YPPK Kristus Raja I ,Sorong sampai SMP kelas 3 di SMPN 1 Sorong kemudian pindah ke Jayapura. Setelah sembilan bulan di jayapura lalu pindah lagi ke Makaskasar dan tamat di SMPN 3 Makassar.Kemuadian menyelesaikan bangku sekolah di SMA Katolik Cendrawasih.
Alasan setuju ikut bisnis adalah selain cari pengalaman juga agar bisa sedikit lebih mandiri artinya punya penghasilan sendiri.Lucky panggilan akrab dari mahasiswa semester II Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin ini telah memulai bisnis kira-kira sejak kelas 3 SMA. Berbagai jenis bisnis ala mahasiswa telah digelutinya seperti Freedom FaithNet Global, BESt’S Shop. Selain dapat plajaran bagaimana memanage uang dengan baikmelalui bisnis yang digelutinya ia juga belajar bagamana menjadi seorang pemimpin. Cowok yang hobby baca dan nonton mengaku bisnis sebenarnya lumayan menyita nwaktu apalagi klo management waktu salah kuliah jadi dinomor duakan.Ini juga menjadi satu pelajaran berharga yakni tentang bagaimana mengatur waktu dengan baik.
Sebelum menggeluti bisnis yang sekarang satu-satunya putra dalam keluarganya ini pernah menggiluti bisnis lain sejenis MLM tapi kurang klop .Bisnis yang saat ini digelutinya menjadi pilihan sebab karena selain belajar berbisnis juga dia juga bisa lebih mengetahui tentang arti hidup.
Perbedaan agama dengan kakaknya yang beragama islam membuat sejak kecil cowok beragama katolik ini dituntut untuk bertoleransi.Hal tersebut sangat berguna dalam menjalankan bisnis sebab menurutnya,bisnis tidak hanya butuh bakat tapi juga kesabaran dan bagaimana menghargai orang lain.

Subscribe to My Blog

Subscribe Here